i love my life

i write to fight my short-memory-loss | my room for learning and sharing something new

Sebuah Kronologi: Dari Rangsangan Seksual Hingga Perilaku Kriminal (Reblog ‘Karena Bu Risma’)

Bismillah

Sebagai seseorang yang termasuk concern pada dunia anak-anak (meski saya bukan anggota KPAI / Komisi Perlindungan Anak Indonesia), sejujurnya sudah lama saya merencanakan menulis sebuah paparan berisi informasi rinci seperti yang akan saya copy paste dari blog ini. Begitu membaca tulisan itu dua bulan lalu, saya menangis sekaligus bahagia karena apa yang ada di dalam pikiran saya seolah sudah dituangkan oleh sang penulis. Masya Allah, ini tulisan yang harus disebarkan dan dibaca semua orang. Apalagi ketika banyak “kejadian luar biasa” yang melibatkan ataupun korbannya anak-anak; semacam fenomena ‘Cabe-cabean’, merekam video adegan ‘gituan’ dengan pacar, pelecehan seksual di panti asuhan, hingga kasus sodomi di sebuah TK (Taman Kanak-kanak, ya Anda tidak salah baca!) bertaraf internasional yang terletak di ibukota.

Tulisan Miftahul Hidayah (alias ‘pipichan’) ini dibuat pada saat episode acara Mata Najwa yang menghadirkan tamu istimewa, Ibu Tri Risma Harini –yang saat ini masih menjadi Walikota Surabaya, sedang booming. Selain pengakuan beliau mengenai berbagai ancaman politis terhadap dirinya karena acap berseberangan pemikiran dengan anggota DPRD (bahkan partai yang mengusungnya), hal lain yang membuat pemirsa ikut menitikkan air mata adalah ceritanya mengenai kisah anak SD dan PSK tua. Beliau menuturkan bahwa seorang PSK yang berusia 60 tahun masih ‘bekerja’ melayani  nafsu bejat anak SD dan SMP yang mampu bayar 1000 hingga 2000 rupiah. Ada juga fakta yang beliau kumpulkan dari lapangan bahwa anak-anak di sekitar lokalisasi itu juga sangat rentan untuk terjun ke dunia pelacuran ketika beranjak remaja. Astaghfirullah, hanya hati yang tak memiliki nuranilah yang tak miris melihat kenyataan di depan mata ini.

Jadi.. Mari membaca, meresapi makna, serta mengambil pelajaran dan manfaat darinya~

 

<3<3<3 Read the rest of this entry »

15 Comments »