Bulan lalu saat akan membuat paspor, saya googling dulu mencari info biar nanti tidak “tersesat”. Nah, yang berikut ini cerita saya saat membuat paspor 🙂
29 Maret 2011
Pukul 09.00 saya sampai di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Surabaya yang beralamat di Jl. S. Parman no. 58A Waru, Sidoarjo. Ternyata parkiran sudah sangat penuh, baik mobil maupun motor. Kemudian saya menuju Customer Service di dekat gerbang masuk ke tempat pelayanan, dijelaskan bahwa:
1. Fotokopi KSK, KTP, Akta Lahir sebanyak 1x saja, dalam bentuk kertas A4 karena kabarnya akan di-scan di dalam. Jika belum fotokopi, bisa fotokopi di koperasi belakang (dekat masjid).
2. Membeli 1 lembar materai 6000 (lebih baik beli di luar, disini harganya 8000) dan 1 map khusus pemohon (harga 10.000, harus beli di koperasi).
3. Kembali ke CS meminta form isian untuk pemohon paspor baru.
Proses selanjutnya adalah:
4. Masuk ke dalam ruangan, mengambil antrian di loket 5.
5. Mengisi sambil menunggu nomor kita dipanggil, tertera di layar TV di ruang penunggu.
6. Dipanggil lalu dapat pemberitahuan berupa slip putih bahwa besok harus balik lagi untuk foto paspor.
Seharusnya jika saya datang lebih pagi (jam 7 atau 8), ada kemungkinan bisa langsung foto paspor hari itu juga, karena Loket Biometrik (untuk foto paspor) istirahat jam 11.
30 Maret 2011
Kembali ke Kantor Imigrasi, menyerahkan slip putih di loket 5 (dapat nomer antrian baru) dan langsung ke loket pembayaran (4). Membayar 255.000 untuk pembuatan paspor 48hal. Setelah membayar, duduk lagi menunggu dipanggil foto.
Saat nomer antrian untuk foto dipanggil, masuk ke Loket Biometrik.
Disitu setelah difoto, saya duduk di dalam untuk antri entry data.
Saat giliran entry data, saya disuruh memeriksa data yang sudah diisikan apakah ada yang salah atau sudah benar semua, juga ditanya akan pergi kemana, apakah ini pertama kali membuat paspor atau dulu sudah pernah, dll. Setelah ok semua, tanda tangan dan kemudian diberi slip untuk mengambil paspor seminggu kemudian. Tidak lupa ketika akan keluar dari Loket Biometrik, ada survei kepuasan masyarakat atas pelayanan Kantor Imigrasi dengan menekan tombol Sangat Puas / Cukup Puas / Tidak Puas.
5 April 2011
Saya mengambil paspor yang sudah jadi, tinggal menyerahkan slip dan kemudian duduk sebentar, nanti nama kita akan dipanggil. Done 🙂
[Update 31 Desember 2011]
Ada tambahan info dari dosen saya bu Januarti bahwa di www.imigrasi.go.id semua dokumen (Akta Lahir, KTP, KK, dll) bisa diupload disitu untuk membuat paspor, jadi kita hanya perlu datang sekali untuk wawancara dan foto.
i love my life 
Wah.. informasi yang bagus sekali mbak.. Izin Bookmark.. Sepertinya info ini akan sangat membantu saya.. hihi..
Emang mau kmana bu, kok buat paspor sgala?
[…] 8. Paspor Memang tidak harus punya paspor dulu untuk melamar beasiswa, namun lebih baik punya paspor agar sewaktu-waktu jika memang diterima maka tidak perlu menyita waktu untuk mengurus paspor lagi. Panduan mengurus paspor bisa dibaca disini. […]
[…] Identitas Diri . Untuk identitas diri, biasanya yang diminta adalah passport. Memang tidak harus punya paspor dulu untuk melamar beasiswa, namun lebih baik punya paspor agar sewaktu-waktu jika memang diterima maka tidak perlu menyita waktu untuk mengurus paspor lagi. Panduan mengurus paspor bisa dibaca disini. […]
Semisal kita mau buat pasport tapi belum mengetahui meh pergi ke negara mananya bagaimana bu,? karena terkadang dalam persyaratan melamar beasiswa ada yang menganjurkan mempunyai pasport, jadi buat persiapan barangkali ketika ada beasiswa yang harus mencantumkan paspornya sebagai persyaratan saya telah memilikinya.
Tidak masalah, paspor itu “bisa dianalogikan” seperti KTP yang bisa kita gunakan untuk apply visa jika akan pergi ke luar negeri, dan perlu diperpanjang 5 tahun sekali agar statusnya tetap aktif. Saat pengajuan paspor memang ditanya akan pergi kemana, silakan jawab saja kalo membuat paspor untuk persiapan mendaftar beasiswa 🙂
KAKAKK FOTOKOPI KSK ITU APA YA ._.
KSK (Kartu Susunan Keluarga) = KK (Kartu Keluarga) 🙂