i love my life

i write to fight my short-memory-loss | my room for learning and sharing something new

17 eh 15 Agustusan di Korea (Curhatan Seorang Pelajar Rantau dari Indonesia)

on 15 August 2012
Google Doodle 2012-08-15 for Korea Independence Day

Google Doodle 2012-08-15 for Korea Independence Day

Jika hari kemerdekaan Indonesia jatuh pada tanggal 17 Agustus 1945; hari ini 15 Agustus, 67 tahun yang lalu (di tahun yang sama dengan kemerdekaan Indonesia) Korea juga mendapatkan kemerdekaannya. Persamaan lainnya adalah, baik Indonesia maupun Korea pernah dijajah oleh Jepang, inilah yang baru saya ketahui beberapa waktu yang lalu. Saat itu seingat saya di buku pelajaran sejarah hanya disebutkan bahwa Jepang mengalami kekalahan dalam perang melawan Asia Timur Raya, namun saya tidak tahu bahwa yang dimaksud disitu adalah Korea (saat Korea Utara dan Korea Selatan belum terpisah seperti sekarang ini).

Teringat 9 bulan yang lalu sepulang dari program Busan City Tour yang diadakan International Office kampus saya PNU, setelah terkejut mengetahui bahwa Korea pernah dijajah Jepang, saya update beberapa status twitter *yang melasnya ndak ada yang mbales status saya #eaaa #curcol* berikut;

@theonlynelly: Today i visited several places in Busan with another new PNU International students. Seneng deh bisa jalan2 gratis dibayarin Intl Office 😉
@theonlynelly: Waktu ke Busan Museum tadi, diceritakan lengkap perjalanan Korea saat dijajah Jepang hingga merdeka. Senasib dong sama Indonesia :[
@theonlynelly: Bedanya Korea sekarang udah jadi negara maju. Tapi saya yakin Indonesia akan jauh lebih baik karena sekarang pemudanya mulai bekerja cerdas.
@theonlynelly: Sampe ada anekdot, jika semua manusia Jepang dipindah hidup di Indonesia, maka kita akan menguasai dunia. Lho kok bisa? Bisa dong, karena…
@theonlynelly: Allah menganugerahkan sumber daya alam yang berlimpah dalam bumi Indonesia, tinggal dimanfaatkan dengan baik oleh orang yang tepat!
@theonlynelly: Makanya, ayo pemuda jangan putus asa, bangkit dan berjuang demi rakyat Indonesia lainnya, seperti pejuang yang dulu mewujudkan kemerdekaan.
@theonlynelly: Kalo bisa kita gantikan itu semua politisi busuk yang cuma ngumpulin duit buat perut dia & keluarganya. Mari jadi manusia yg bermanfaat.
@theonlynelly: *kayaknya kebanyakan makan nasi aking nih sampe aku ngomongnya bersemangat gini* Ohya, gak semua politisi busuk kok, saya gak suka aja…
@theonlynelly: …sama orang yang bersenang-senang diatas penderitaan orang lain. Ngomongnya demi rakyat, udah dipilih eeh taunya ya demi partainya 😦
@theonlynelly: Minggu lalu teman saya ikut konferens yang diadakan pemerintah daerah Busan, ternyata mereka mengundang pakar2 dari luar negeri untuk…
@theonlynelly: …menerapkan suatu sistem terpadu di kota Busan. Bandingkan dengan di Indonesia, jauh2 studi banding ke luar negeri, hasilnya gak…
@theonlynelly: …diterapkan pula di daerahnya. Itu studi banding atau jalan2 doang sih? Mengapa mereka melumrahkan hal yang krusial begitu?! 😦
@theonlynelly: Oke, mulai dari diri sendiri hal-hal kecil yang baik mulai sekarang. Kejelekan lebih gampang nular, jadi istiqomahkan hal-hal yang baik itu.
Kalau melihat negara Korea (Korea Selatan, i mean) saat ini lalu membandingkannya dengan Indonesia, sungguh perbedaannya sangat jauh. Bukan, bukannya kita tidak punya sumber daya manusia yang mumpuni, lebih kepada sistem di negara kita yang masih “sakit“. Tentang sumber daya alam, kekayaan Indonesia justru berlimpah. Namun mengapa negara kita justru harus mengimpor bahan pangan atau apapun dari negara lain? Kemana kekayaan kita berujung? Sudahkah pasal 34 ayat 1 dalam UUD 1945 diterapkan?
Ya, kita harus mengakui bahwa negara kita masih sakit dan berusaha menyembuhkannya, daripada mati-matian membela diri tanpa melihat realita. Lalu bagaimana? Kayaknya bukan kapasitas saya menjawab pertanyaan itu. Kalau saya sih, membenahi diri  saya sendiri dulu, seperti yang sudah saya nyatakan di status itu 😀
Sedih deh kalo ada adik-adik yang nanya di fanpage Informasi Beasiswa Korea terlihat ngebet nyari beasiswa ke Korea hanya karena “terjerat” Korean Wave, sampe-sampe pernah saya curhatkan di tulisan ini. Yaaa niat tiap orang nggak bisa saya atur sih, terserah mereka lah, saya cuma mau ngasi tau aja kalo kehidupan disini nggak seindah yang terlihat di K-drama.
Last but not least, ternyata orang Korea tidak merayakan 15 Agustusan seperti kita di Indonesia. Mereka hanya mengibarkan bendera, sudah. Tidak ada umbul-umbul, spanduk, lomba-lomba, apalagi peringatan yang meriah. Apakah tanpa semua itu mereka tidak cinta negaranya? Jawabannya, tidak. Orang Korea, tidak ada yang tidak cinta negaranya. Jika di Indonesia di tiap kantor dipasang foto presiden dan wakil presiden, di Korea mereka hanya memasang bendera negaranya. Bagi mereka, “Siapapun presidennya, negaraku tetap Korea”.
Orang Korea saat memperingati Independence Day "hanya" mengibarkan bendera, tak semeriah di Indonesia

Orang Korea saat memperingati Independence Day “hanya” mengibarkan bendera, tak semeriah di Indonesia

Dan jika ada yang mengatakan bahwa “Korea is the new Japan”, saya sangat setuju sekali! 😀

Ohya, jika besok saat tanggal 17 Agustus 2012 saya tidak menulis tentang HUT kemerdekaan Indonesia, bukan berarti saya tidak cinta negara saya sendiri. Melainkan karena tugas negara kesibukan yang teramat sangat menulis paper tidak adanya waktu dan telah terwakili dalam tulisan ini. #ngelesmodeon

Updated on 17th of August 2012

Pagi ini dapat pingback dari tulisan di blog Arif yang nge-link ke tulisannya yang lain. Di tulisan kedua itu Arif memosting sebuah video mengenai keadaan Korea setelah dijajah Jepang.

Begitu menyedihkan bukan? Prof . Jeong pernah bercerita, setelah kemerdekaan Korea dari Jepang, mereka masih harus melewati fase perang saudara hingga akhirnya pecah menjadi Korea Utara dan Korea Selatan. Saat itu, orang Korea teramat miskin, hingga makan nasi (yang merupakan kebutuhan pokok) saja susah. Sehingga setiap bertemu, satu sama lain mereka akan bertanya “밥을 먹었어요?” (“Sudah makan nasi?”), jika belum maka akan diajak makan. Begitu pula dengan kerja keras, sudah tidak diragukan lagi hasil nyata dari kerja keras Korea Selatan saat ini.

Dalam video tersebut terdapat pesan dari Presiden Korea saat itu,

“Let’s work harder and harder. Let’s work much harder not to make our sons and daughters sold to foreign countries.”

Dan kemudian ditutup oleh quote ini,

“Now, we promise that we will hand over a good country to our sons and daughters, we will give you the country worthy to be proud as well.”

Indonesia sudah merdeka 67 tahun. Umur boleh tua, tapi semangat tetap harus muda. Tetapi benarkah kita sudah merdeka dalam arti yang sesungguhnya? Hanya diri kita masing-masing yang bisa menjawabnya, depends on our each achievement that we want to get.


8 responses to “17 eh 15 Agustusan di Korea (Curhatan Seorang Pelajar Rantau dari Indonesia)

  1. […] membaca tulisan dari mbak Nelly tentang bagaimana orang Korea memperingati hari kemerdekaannya, 15 Agustus  1945, ya hanya selisih 2 hari dengan Indonesia kita ini, serta melihat fakta tentang […]

  2. Jauhari says:

    Ya Allah……..

  3. Crezenz .V says:

    ultah saya di tanggal 15 agustus … ngk bohong

  4. 13elieve says:

    Stju bnget saya…. (y)
    kapan indonesia ya? Hnya omdong mreka…. Akhr”ny bkan dmi rakyat…. /kbwa esmosi/ wkwk

  5. kyuhyuk says:

    indonesia dan korea banyak kemiripan nya

  6. zahra says:

    sy jga sma kyk korea tiap tgl 15 agst g da perayaan,g da yg ada hanya ayo Nabung dan bkrja lbih baik lagi…hwaitink…kwekwekwek…

  7. mlukmanardi31 says:

    wahh kapan indonesia nyusull.. work harder and harder. much harder….

  8. mela puspita says:

    Luar biasa 🙂

Leave a reply to mlukmanardi31 Cancel reply