Bismillah..
Udah dua tahun lebih ga nulis di blog ini, kali ini mau mengungkapkan sedikit rasa di dalam jiwa sekaligus memperkenalkan a new wonderful thing happened to me..
Kalau melihat lagi jauh ke belakang seluruh alur perjalanan hidupku, rasanya campur aduk dan mungkin bakal sulit untuk mengatakan “i love my life” sesuai judul blog ini..
Blog ini dulu kubuat saat sedang mengalami masa-masa sulit namun (alhamdulillah-nya) masih ada sedikit kesadaran untuk tetap bersyukur pada Sang Pencipta yang menggariskanku harus melalui such-a-life yang kayak gitu deh, yang ga banget, yang ala drama telenovela..
Agar tetap waras, aku menulis “i love my life”. Sebuah rentetan episode kehidupan yang harus kusyukuri..
Mungkin preambule di atas akan terkesan lebay jika dibaca oleh orang lain, dimana emang hanya sedikit orang yang tahu how i struggle surviving my life..
Orang lain bahkan dari luar melihat hidupku sempurna & dinamis, berpindah-pindah dan berganti jalan cerita, padahal di balik itu banyak luka & duka yang tak pernah aku tampakkan..
Dulu aku sering meruntuk takdirNya dalam hati, “Ya Allah, kenapa jalan hidupku gini amat yah? Ga bisa apa lurus-lurus aja kayak orang lain, lempeng gitu?” Sambil nangis sendiri tentunya.
Dalam setiap episode itu, selalu ada masalah baru dan problem solving baru yang Allah berikan sebagai jalan keluar atas masalahku.. Tapi teruuus saja berputar begitu.. Ada masalah A, jalan keluar dengan B. Lalu tetiba ada masalah B, ada C sang penyelamat. Kemudian lama-lama C kebuka kedoknya, berganti dibantu oleh D. Hingga akhirnya D pergi begitu saja, baru tersadar bahwa hanya Allah lah satu-satunya tempat mengadu..
Dari semua yang telah terlewati, Alhamdulillah ujungnya aku (diberi Allah kesadaran untuk) memasrahkan semuanya hanya pada Allah.. Menyerahkan pintaku hanya pada Allah.. Bukan sekedar move on dan move forward, bahkan flee unto Allah..
Then He gave me the answer.. That i have to be patient all that journey to deserve the best.. That He already saved the best for the last..
Lalu datanglah pemuda itu melalui proses ta’aruf yang tidak sampai memakan waktu satu bulan.. Dan ia pun mengucap Janji Yang Agung (Mitsaqan Ghalidza) untuk menjadikanku istrinya.. Yang kini aku bahagia bersamanya..
Allah.. I thank You for sending him for me..
Indeed, Allah saved the best for the last..
Percayalah hanya pada janji Allah, bukan bualan & rayuan pria yang ingin memacarimu..
#dahgituaja
Jakarta, 29 Februari 2016 / 20 Jumadil Ula 1437 H
~ Hani Nelly ~